Assalamualaikum...
Lama ga posting nih! :-)
Kali ini, Rima bakalan bahas tentang facebook yang lagi membudaya.
kenapa Rima bahas???
Sebenernya sih Rima ga seberapa perhatian yah sama facebook.
Bukan karena apa, ga ada waktu aja!
Tapi peristiwa tadi pagi baru membuat Rima sadar kalo facebook emang lagi berjaya.
Rima beneran kaget berat!
Jantung rasanya berdegup kencang tak terkendali..!!
(eh gak ding! becanda! ga segitunya kale! :-D)
Gimana ga kaget?!
Tukang tahu langganan aja punya facebook, gimana dengan remaja seusia Rima?!
Rima juga pernah ketemu anak kecil (SD mungkin) di warnet lagi pada online FB!
Hebatt benerr...!!!
Yang mau Rima jadiin pokok permasalahan disini adalah jika
semua pengguna FB ga bisa ngatur waktu dan terlalu cinta sama facebook.
Pasti daya juang mereka akan menurun dan hanya memikirkan
"waduuh, telat online nih!" atau "Belum ganti status seminggu yang lalu".
Apalagi bagi para pelajar. Banyak diantara temen-temen Rima yang
asyik buka FB saat jam pelajaran. jelas ga baik kan, itu??
facebook oke buat cari banyak temen, ato menjalin silaturrahmi sama temen lama.
Tapi kita juga harus dapat mengantisipasi dampak buruk bagi diri kita.
Betul betul betul???
Saran dari Rima buat para facebookers, jangan jadiin facebook sebagai tolak ukur
kemahiran seseorang dalam bergaul.
Terus juga jangan sampe sekolah kita berantakan cuma gara-gara FB.
Satu lagi!
Terus jaga dan rawat lingkungan kita!
(lhoo, ga nyambung! :-D)
SEMANGAT TERUS!!!
Wassalamualaikum... :-)
"Hidup bagai sebuah mercusuar. Tempat dimana kita dapat melihat keindahan laut lepas, namun juga tempat jika sekali saja kita terjerembab, akan menjatuhkan kita dari puncak."
Kamis, 25 Maret 2010
Sabtu, 13 Februari 2010
Dana Herdi
Sebuah Arti Terdalam
Apa yang kau harapkan dari sebuah perjuangan
Hingga akhirnya tak terkenang sepanjang zaman
Berjuang demi apapun yang ku hebatkan
Berjuang demi apapun yang ku rasakan
Hidupmu hanya sekali!
Mengapa tak kau berpikir berulang kali
Mencemooh seseorang yang mengasihimu
Meludahinya tanpa menatap matanya
Bersalahkah sikap itu?
Mulutmu tak ingin berucap sepenggal katapun
Kebisuan menentukan harga diri
Segalanya telah menjadi
Dan segalanya telah mati
Hanya kesejatian bentuk pengokohan diri
Jangan dirimu mengikuti arus tak berimbang
Yang menciptakan ketidakmampuan dirimu
Pandang mata seorang yang mengasihimu
Maka kau akan temukan sebuah makna terdalam
Sebuah arti terdalam
Tentang seorang sahabat
Sebuah Arti Terdalam
Apa yang kau harapkan dari sebuah perjuangan
Hingga akhirnya tak terkenang sepanjang zaman
Berjuang demi apapun yang ku hebatkan
Berjuang demi apapun yang ku rasakan
Hidupmu hanya sekali!
Mengapa tak kau berpikir berulang kali
Mencemooh seseorang yang mengasihimu
Meludahinya tanpa menatap matanya
Bersalahkah sikap itu?
Mulutmu tak ingin berucap sepenggal katapun
Kebisuan menentukan harga diri
Segalanya telah menjadi
Dan segalanya telah mati
Hanya kesejatian bentuk pengokohan diri
Jangan dirimu mengikuti arus tak berimbang
Yang menciptakan ketidakmampuan dirimu
Pandang mata seorang yang mengasihimu
Maka kau akan temukan sebuah makna terdalam
Sebuah arti terdalam
Tentang seorang sahabat
Dana Herdi
Terimalah Diriku
Terimalah diriku...
Seadanya...
Bukan karena aku, sebenarnya dapat menjadi
Atau bakal menjadi
Terimalah diriku...
Terimalah sebagaimana diriku ini, tanpa syarat
Dan seperti kenyataan yang ada
Bilamana semua jendela hatimu
Diwarnai sikap, kau belum menerimaku
Pandanglah aku sebagaimana diriku
Tanpa mengubah impianmu...
Sebagaimana manusia biasa, unik, dan indah
Bebas berkembang sebagaimana benih didalam diriku
Terimalah diriku...
Agar aku tak perlu menyiksa diri
Menjadikanku sesuai dengan polamu
Namun dengan kau menerimaku
Aku akan tumbuh dan berkembang
Seiring berjalannya sang waktu
Langganan:
Postingan (Atom)